SENJA DALAM MATI


Mungkin batasku takkan sampai pada senja
Yang selalu indah dengan caranya
Menebar cinta, dan teruntai di serpihan aksara

Sejujurnya, aku tak perlu menjadi senja tuk melakonkan itu
Karena harum cintaku tlah tertebar penuh sekitar pagar hatimu
Hanya tinggal menunggu, apakah ia akan tumbuh menjadi pondasi kata yang kau miliki

Jangan pernah bertanya kapan rasa ini berhenti
Karena itu analogi kau inginkanku segera tinggalkan bumi
Namun jika kau mau benar-benar akhiri, silahkan!
Biar kekacauanku menjadi hantu setiap malammu,
Setiap tarik nafasmu, kedip matamu, dan derak waktumu
Silahkan!
Silahkan lumpuhkan istana hati ini
Tapi jangan sekali-kali melarangku membangunnya lagi
Mungkin, jika bisa, sejak awal aku telah berlari, pergi, bahkan mengenyahkan dinding rasa ini.



Sa,
Cisolok, 12 Mei 2018
17.49 P.M